Senin, 10 Agustus 2020

 Jaringan Tumbuhan (Part 2) 


B. Jaringan  Permanen ( dewasa)


Jaringan permanen adalah jaringan yang bersifat nonmeristematik, yaitu tidak tumbuh dan tidak berkembang lagi.

dibentuk dari proses diferensiasi dan spesialisasi sel meristem primer atau sekunder.

Jaringan permanen terdiri dari : jaringan pelindung ( j. epidermis dan j.gabus), jaringan parenkim, jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (xilem dan floem), seperti pada tabel di bawah ini :

1. Jaringan pelindung

 a. jaringan epidermis:

merupakan jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ  tumbuhan akar,batang dan daun.

berfungsi sebagai pelindung organ dalam tumbuhan, pelindung terhadap hilangnya air karena penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat-zat makanan

ciri-cirinya adalah : terdiri dari sel hidup, bentuk persegi panjang, susunan sel rapat tidak ada ruang antar sel, tidak ada klorofil, dinding sel bagian luar mengalami penebalan, 

dapat termodifikasi menjadi stomata, trikoma, spina/duri,velamen, sel kipas dan sel kresik.

Keterangan gambar :

Stomata/stoma/mulut daun : suatu celah pada epidermis yang terdiri dari dua sel penjaga yang berisi kloroplas, yang berfungsi sebagai jalan penguapan (transpirasi), jalan pernapasan (respirasi) dan jalan masuknya CO2 dan keluarnya O2 waktu fotosintesis.

   

Trikoma (rambut-rambut), merupakan modifikasi epidermis yang terdapat pada akar, batang, daun, bunga, buah dan buji. Terdiri dari trikoma non glanduler yang selnya tidak mengeluarkan zat sekretoris, dan trikoma glanduler yang selnya mengeluarkan zat sekretoris. Fungsi trikoma adalah: mengurangi pengupan, meneruskan rangsangan, membantu penyebaran biji, membantu perkecambahan biji, membantu penyerbukan bunga, sebagai alat pemanjat, dan mengurangi gangguan manusia dan hewan

Spina (duri) : terdiri dari spina palsu dan asli. Spina palsu dibentuk oleh jaringan di bawah  epidermis, yaitu di korteks, misalnya pada batang mawar. Spina asli duri yang dibentuk dari bagian dalam stele/silinder pusat batang, misalnya duri bunga kertas (Bougainvillea)

Velamen  merupakan lapisan sel mati di bagian dalam jaringan epidermis pada akar gantung (akar udara), fungsi sebagai alat penyimpanan udara, misal pada anggrek.

Sel kipas/ motor cell/bulliform cell, merupakan alat tambahan pada epidermis bagian atas  daun, berfungsi sebagai  penyimpan air, contoh pada bambu dan daun sereh, untuk mengurangi penguapan daun sereh akan menggulung, penggulungan  ini  diakibatkan oleh adanya sel-sel kipas sebagai bentuk adaptasi tanaman untuk mengurangi penguapan

Sel kersik, merupakan sel epidermis yang berisi kristal kersik (silika/ SiO2), misalnya pada tebu yang menyebabkan batang tanaman tebu menjadi keras

 b. jaringan gabus: jika epidermis rusak maka digantikan jaringan gabus, yang berfungsi melindungi jaringan lain agar tidak kehilangna banyak air. Pada tumbuhan dikotil kambium gabus dibentuk oleh sel-sel felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam, berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, dan pembentukan ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem

2. Jaringan parenkim (dasar):

Merupakan jaringan dasar karena menyusun sebagian besar jaringan pada zat akar, batang ,daun dan buah, serta terdapat di antara xilem dan floem. Ciri selnya adalah merupakan sel hidup berukuran besar, tipis dan lentur, umumnya berbentuk segi enam, banyak vakuola, memiliki ruang antar sel sehinga ruangan tidak rapat,mampu bersifat embrional /meristem, karena dapat membelah diri).

Berdasarkan fungsinya , jaringan parenkim dikelompokan menjadi :

Parenkim asimilasi merupakan jaringan parenkim tempat pembuatan zat makanan melalui proses fotosintesis

Parenkim penimbun, tempat menyimpan cadangan makanan karena memiliki vakuola besar, misalnya pada umbi, biji, dan rimpang, yang menyimpan cadangan makanan berupa pati, minyak dan senyawa alkaloid

Parenkim air, berfungsi sebagai tempat penyimpan air, seperti pada tumbuhan xerofit yaitu kaktus

Parenkim pengangkut, merupakan parenkim yang terletak disekitar xilem dan floem.

Parenkim penyimpan udara/ airenkim

Parenkim penutup  luka, parenkim yang memiliki kemampuan regenerasi/ pemulihan diri dengan cara meristematis kembali. Parenkim ini disebut juga kambium gabus (felogen)

3. Jaringan penyokong (penguat), merupakan jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri kokoh, serta memiliki dinding sel yang tebal dan kuat . Jaringan penyokong berfungsi :

menguatkan tegaknya batang dan daun

melindungi biji dan embrio

memperkuat jaringan parenkim penyimpan udara

melindungi berkas pengangkut (vaskuler)

Jaringan penyokong terbagi menjadi dua, yaitu kolenkim dan sklerenkim

 a. jaringan kolenkim: sel-selnya hidup, memiliki banyak sifat yang mirip jaringan parenkim , dapat dianggap sebagai jaringan parenkim khusus yang menunjang organ pada batang muda dan tangkai daun muda , dan jarang ditemukan di akar ,dinding sel mengalami penebalan zat selulosa, tidak memiliki lignin (zat kayu)


 b. jaringan sklerenkim: merupakan jaringan penunjang yang terdapat pada organ tumbuhan yang telah dewasa. Dinding sel  mengalami penebalan oleh lignin (zat kayu), protoplasmanya mati atau tidak aktif, terbagi menjadi dua, yaitu serabut sklerenkim dan sklereid.

Serabut sklerenkim merupakan sel panjang, sempit, berujung runcing, terbagi menjadi serabut xiler dan ekstraxiler. Serabut xiler merupakan komponen utama penyusun kayu, terlepak pada jaringan xilem. Serabut ekstraxiler terletak di luar jaringan serabut xiler, yang sering digunakan untuk membuat tali tambang, karung goni,bahan dasar  xekstil pembuat pakaian.

Sklereid, merupakan merupakan sel sel tumbuhan yang telah mati, misalnya pada tempurung kelapa,butiran pada buah jambu biji dan buah pir


4. Jaringan pengangkut/ berkas vaskuler, terdiri dari floem dan xilem


a. Xylem atau pembuluh kayu, merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun. Tersusun dari parenkim xylem, serabut xylem,trakeid dan komponen pembuluh.

Trakeid, merupakan sel tumbuhan yang dindingnya mengalami penebalan lignin, sel-sel akan mati setelah dewasa, bentuk lancip dan panjang, memiliki dinding sel berlubang-lubang (pit). Berfungsi sebagai penopang dan pengangkut air.

Komponen pembuluh, merupakan sel-sel silinder yang mati setelah dewasa, bagian ujung saling bersatu membentuk tabung pengangkut air.

b. Floem atau pembuluh tapis, merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi menyalurkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tumbuhan. Sel berbentuk piramid , tersusun dari parenkim flopem dan serabut floem, pembuluh tapis dan sel pengiring. Amati letak floem pada gambar di bawah ini!


Parenkim floem  berfungsi menyimpan cadangan makanan dan sebagai sekat pemisah antara floem yang satu dengan yang lain

Serabut floem merupakan jaringan sklerenkim yang berfungsi memperkuat serabut pembuluh

Komponen pembuluh tapis, merupakan sel memanjang yang ujungnya bersatu membentuk suatu pembuluh, hanya berfungsi selama sel-sel tersebut hidup

Sel penggiring, sel yang ukurannya lebih kecil, berperan untuk memberi makan sel-sel penyusun komponen pembuluh tapis yang masih hidup, dan hanya terdapat pada angiospermae (biji tertutup)

   

 Jadi, berbagai macam jaringan yang terdapat pada tumbuhan, selengkapnya dapat dilihat pada skema di bawah ini : untuk memperbesar ukuran dapat diklik di skema !


3. Tipe-tipe berkas pengankut

 Berdasarkan posisi xylem dan floem dibedakan atas : Tipe kolateral dan tipe radial.

 Tipe kolateral , merupakan suatu ikatan pembuluh angkut yang terbentuk dari xilem dan floem yang letaknya bersebelahan, xilem dibagian dalam dan floem dibagian luar. Terbagi menjadi kolateral terbuka (jika diantara xylem dan floem terdapat cambium pada anggota tanaman dikotil) dan  Kolateral tertutup ( jika antara xylem dan floem tidak dijumpai kambium pada tanaman monokotil )

 Tipe radial, yaitu ikatan pembuluh angkut dimana xylem dan floem membentuk cincin silindris, terdiri dari tipe radial amfikribal  ( apabila xylem berada ditengah dan floem mengelilingi xylem) dan radial amfivasal ( apabila floem ada ditengah dan xylem mengelilingi floem)http://budisma.web.id/wp-content/uploads/2011/08/tipe-radial.jpg

ORGAN PADA TUMBUHAN

1. Organ tumbuhan, merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan yang melakukan diferensiasi dan spesialisasi membentuk organ tumbuhan seperti, akar, batang, daun (merupakan organ pokok/nutritivum). Dari ketiga organ pokok tersebut , dapat melakukan modifikasi (berganti bentuk, sifat dan fungsinya), contohnya bunga modifikasi dari ranting dan daun, buah (bunga yang diserbuki), umbi modifikasi akar, dll


2. Organ  pokok tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni:

 Akar ( Radix)'  Batang ( Caulis)' Daun. ( Follium)


 A.  AKAR

 Asal akar adalah dari akar lembaga (radix)

Pada dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang

 Pada monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.

 Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.

  Fungsi Akar :

Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah

Untuk menyimpan cadangan makanan

 Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut

  Anatomi Akar

Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam. Epidermis, Korteks, Endodermis ,Silinder Pusat/Stele

 Epidermis Susunan sel-selnya rapat Setebal satu lapis sel ,Dinding selnya mudah dilewati air (semi permeable), Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar ,Bulu akar bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut ,Bulu akar hanya satu sel hasil modifikasi epidermis untuk memperluas permukaan akar.

 Korteks : letaknya langsung di bawah epidermis,sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Kortex adalah jaringan dasar ( parenkin) yang nantinya akan berperan sesuai jenis tanamannya. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim yang belum menebal

 Endodermis Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, Bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, Sel U mengalami penebalan dan impemeable sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.

Silinder Pusat/Stele , merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai macam jaringan : Persikel/Perikambium Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar. Berkas Pembuluh Angkut/Vasis Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari.Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium. 

Empulur Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.


B. BATANG


 Batang tumbuhan dikotil dan monokitil, memiliki susunan anatomi yang berbeda, yaitu :

Batang Dikotil

 Susunan anatominya memiliki lapisan -lapisan dari luar ke dalam Epidermis, Kortex, Penyokong ( kolenkim - Sklerenkim), Pembuluh angkut ( Xylem - Floem).

1.  Epidermis

 Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.

 Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.

2. Korteks

 Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis

 tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.

3. Stele/ Silinder Pusat

 Merupakan lapisan terdalam dari batang.

 Lapisan terluar dari stele disebut kambium.

 lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral terbuka yang artinya xilem dan floem letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler.

 pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.

 Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, Pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus Tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan , sehingga pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, Perapisan -perlapisan itu membentuk lingkaran yang dinamakan Lingkaran Tahun.

 Batang Monokotil

Susunan anatomi batang monokotil adalah epidermis, korteks dan stele

Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.

Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.

Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).


C. DAUN

Struktur Daun  : terdiri dari  morfologi (strktur luar)  dan anatomi (struktur dalam)

a. Morfologi (Struktur Luar)

Pada umumnya daun berwarna hijau, karena terdapat klorofil, 

Memiliki bagian-bagian antara lain helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus).

Tangkai daun terdapat bagian yang menempel dengan batang yag disebut pangkal tangkai daun.

Pada daun tubuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta membungkus batangnya. yang disebut  pelepah daun. Contoh  pada tumbuhan pisang dan talas. Daun yang memiliki ketiga bagian daun yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun disebut juga daun sempurna. 

Daun yang tidak memiliki 1 bagian daun atau lebih disebut daun tidak sempurna.

Pada umumnya tumbuhan dikotil memiliki tulang daun menyirip dan menjari.  Menyirip, contoh daun mangga, jambu, rambutan .  Menjari, contoh daun pepaya, jarak, ketela pohon dll.

Tumbuhan monokotil memiliki tulang daun sejajar dan melengkung. Tulang  daun sejajar, contoh tebu, padi, rumput dll, tulang daun melengkung , contoh sirih, genjer,  dll

Berdasarkan jumlah helaian daunnya, terdiri dari : daun  tunggal dan daun majemuk.

Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu helai daun di setiap tangkainya. 

Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun di setiap tangkainya.

Fungsi Daun  sebagai tempat pembuatan makanan (fotosintesis), pernapasan ( respirasi) dan penguapan (transpirasi), sebagai alat reproduksi vegetatif (pada tanaman cocor bebek), dan sebagai sumber vitamin dan obat

b. Anatomi (Struktur Dalam)


Struktur anatomi daun terdiri dari : epidermis (pelindung), mesofil atau parenkim yang terdiri dari Jaringan tiang ( parenkim palisade), jaringan bunga karang ( parenkim spons) dan berkas pembuluh angkut (xilem dan floem).

1. Epidermis

Epidermis daun merupakan lapisan terluar dari daun bagian atas dan bawah.

Epidermis daun terdiri dari satu lapis sel-sel epidermis yang tidak memiliki ruang antarsel. 

Epidermis daun berfungsi untuk melindungi bagian atas maupun bawah daun. 

Untuk mencegah penguapan air yang berlebihan, umumnya dan memiliki lapisan lilin atau rambut-rambut halus.

Diantara sel-sel epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang berfungsi sebagai pertukaran gas.

Stomata umumnya terdapat pada bagian bawah daun tetapi letak stomata tumbuhan air terdapat di bagian atas daun.

2. Mesofil daun atau jaringan dasar yaitu  jaringan tiang ( parenkim palisade) dan jaringan bunga karang (parenkim spons)

Parenkim palisade adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak, tersusun rapat, dan mengandung kloroplas,terletak dibawah epidermis tempat terjadinya fotosintesis, hanya terdapat pada tumbuhan dikotil.

Jaringan bunga karang (spons) adalah jaringan yang berbentuk tidak teratur dan ada ruang antarsel. Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi untuk menampung karbon dioksida untuk proses fotosintesis.

3. Berkas pembuluh angkut /vaskuler (xilem dan floem)

terdapat di dalam tulang-tulang daun 

merupakan lanjutan dari sistem jaringan pembuluh angkut batang atau cabang dan pembuluh angkut akar. 


Sumber : http://fitri-smanda2.blogspot.com/2013/09/bab-2-jaringan-tumbuhan.html