Suatu kenyataan bahwa keanekaragaman merupakan fenomena
penting dalam dunia kehidupan. Keanekaragaman berasal dari proses evolusi yang
didasari oleh perubahan-perubahan genetis. Perubahan genetis tersebut
diwujudkan dalam bentuk kelainan-kelainan tertentu, misalnya cacat lahir, dan
kembar siam.
Pengertian Mutasi
Apa sih pengertian mutasi? Perubahan dalam organisasi materi
genetik yang dapat diproduksi dan diwariskan kepada generasi berikutnya disebut
mutasi. Perubahan ini dapat terjadi hanya pada satu atau beberapa nukleotida
dan dapat pula melibatkan seluruh set kromosom. Proses replikasi DNA sangat
cermat dan teratur, tetapi kesalahan dapat saja terjadi, seperti kesalahan
urutan nukleotida, pengulangan nukleotida, atau ikatan yang salah antara unit-unit
sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam informasi genetik. Kesalahan ini
digandakan pada saat replikasi dan diwariskan kepada generasi berikutnya
sebagai suatu mutasi.Mutasi merupakan sumber penting untuk semua sumber
genetik. Tanpa mutasi, semua gen hanya akan terdapat dalam satu bentuk sehingga
alelalelnya tidak ada. Beberapa tingkat mutasi penting untuk mendapatkan
variabilitas genetika agar makhluk hidup dapat beradaptasi terhadap lingkungan
yang baru.
Mutasi pertama kali dilaporkan oleh Seth Wright (1870) yang
melihat adanya kelainan pada kaki anak domba. Kaki anak domba tersebut lebih
pendek dibandingkan dengan kaki domba-domba lainnya. Selanjutnya domba berkaki
pendek ini dapat mengembangkan keturunannya dan disebut domba jenis Ancon.
Hugo de Vries (1901) yang pertama kali menggunakan istilah
“mutasi” dalam bukunya The Mutation Theory, mengemukakan adanya perubahan
fenotipe yang diturunkan pada bunga Oenothera lamarckiana. Perubahan pada bunga
tersebut, sekarang diketahui karena adanya variasi jumlah kromosom. Penelitian
ilmiah lebih lanjut tentang mutasi dilakukan oleh Morgan (1910), yang
mengemukakan adanya Drosophila melanogaster (lalat buah) bermata putih di
antara lalat jantan lainnya yang bermata merah.
Macam-Macam Mutasi dan Penyebabnya
Perubahan materi hereditas pada satu atau beberapa
nukleotida DNA di dalam gen, disebut mutasi gen atau mutasi titik (point
mutation). Perubahan yang meliputi struktur atau jumlah kromosom disebut mutasi
kromosom atau aberasi kromosom (gross mutation), sedangkan organisme yang
mengekspresikan fenotipe baru sebagai hasil mutasi disebut mutan. Berdasarkan
tingkat terjadinya, dikenal dua jenis mutasi, yaitu mutasi gen dan mutasi
kromosom.
a. Mutasi Gen (Point Mutation)
Mutasi gen terjadi pada susunan molekul DNA-nya bukan pada
lokus atau bagian lain dari kromosom. Perubahan-perubahan dalam bentuk struktur
kimia seperti disebutkan di atas, tidak mengganggu bentuk maupun jumlah
kromosom, tetapi menimbulkan perubahan RNA-m dan sebagai akibat mengubah
protein atau enzim yang disusun sehingga menghasilkan fenotipe yang berbeda.
Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan pada basa-basa yang dapat memengaruhi
DNA dengan cara yang sangat berbeda.
Pengertian Mutasi
b. Mutasi Kromosom (Gross mutation)
Mutasi kromosom dapat terjadi karena adanya perubahan
struktur kromosom atau perubahan jumlah kromosom.
Perubahan Struktur
Kromosom
Struktur kromosom
dapat berubah sehingga berbeda dengan struktur kromosom yang normal. Beberapa
hal yang menyebabkan perubahan struktur kromosom adalah sebagai berikut.
Delesi atau
Defisiensi
Delesi adalah
peristiwa patahnya sebagian segmen kromosom. Pada peristiwa ini kromosom dapat
kehilangan satu gen atau lebih. Hal ini menyebabkan terjadi sintesis protein
dengan perubahan pada asam aminonya. Kromosom yang tidak memiliki sentromer
akan larut di dalam plasma karena gen-gennya tidak berfungsi.
Duplikasi
Duplikasi
adalah peristiwa penambahan patahan segmen kromosom lain yang homolog. Akibat
duplikasi segmen, maka akan terdapat lebih dari satu segmen indentik di dalam
satu perangkat kromosom.
Inversi
Inversi ialah
peristiwa membaliknya beberapa urutan gen dalam suatu kromosom. Hal ini terjadi
karena kromosom patah di dua tempat, yang diikuti penyisipan kembali gen-gen
tetapi dengan urutan terbalik.
Translokasi
Translokasi
adalah pindahnya potongan segmen kromosom yang satu ke potongan kromosom lain
yang bukan homolognya.
Penyebab Mutasi
Perubahan Jumlah
Kromosom
Setiap jenis
organisme memiliki seperangkat kromosom (genom) dengan jumlah tertentu. Sel
somatik bersifat diploid atau mengandung 2n kromosom, sedangkan sel gamet
merupakan sel haploid mengandung n kromosom. Namun, kadang-kadang terjadi
penyimpangan selama mitosis, meiosis, atau waktu fertilisasi sehingga
menghasilkan sel-sel dengan kromosom yang lebih atau kurang dari ketentuan
tersebut di atas sehingga terjadi perubahan jumlah kromosom. Perubahan jumlah
kromosom dibedakan atas perubahan sel (aneuploidi) dan perubahan penggandaan
(aneusomi).
c. Mutagen
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya mutasi dikenal
sebagai mutagenic agent atau mutagen. Pada umumnya mutagen berupa bahan fisika,
kimia, dan biologi yang memiliki daya tembus kuat hingga dapat mencapai bahan
genetis di dalam sel. Namun, selain itu dijumpai pula mutasi yang tidak jelas
mutagennya yang diduga berasal dari alam dan akibat kesalahan metabolisme dalam
sel.
d. Iradiasi
Walaupun sebagian besar mutasi menyebabkan organisme menjadi
kurang efisien karena merugikan, mutasi dan mutagen telah terbukti bermanfaat
dalam beberapa hal. Pengembangan sifat-sifat baru yang diinginkan telah
dilakukan melalui mutasi induksi dengan radiasi (penyinaran dengan sinar
radioaktif). Proses radiasi suatu bahan untuk tujuan tertentu dengan pancaran
elektron dan neutron disebut iradiasi. Di antara sinar-sinar radioaktif yang
sering digunakan adalah sinar gamma (γ) karena memiliki daya tembus yang besar.
ferdinand-hegemur.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar